Powered By Blogger

Minggu, 05 Agustus 2012

BMW 100, Proyek Perdana Polisi Airud


BMW 100, Proyek Perdana Polisi Airud

Tampilan BMW 100 memang minimalis. Namun kesan kekar sangat terpancar dari bagian mesin. "Sesuai konsep modif saya yang mau menonjolkan kekokohan dapur pacu. Jadinya kelihatan sangar dan padat," buka Bayu Wijanarko, sang pemilik.

Sebagai proyek pertama, Bayu perlu banyak masukan dari rekannya. Termasuk Soal model yang dipilih aliran café racer. Apalagi gaya ini lagi tren di dunia. Banyak yang menyukai karena kesan klasik. Bisa diaplikasi di banyak motor ber-cc kecil maupun besar.

Apalagi Bayu banyak mengambil ide dari beberapa gambar di internet. Pasti lah ketemu banyak gambar model motor klasik ala cafe racer ini. Kebetulan pula di situ langsung dapat kontaknya BMS (Baru Motor Sport), modifikator yang biasa modifikasi motor-motor gede.

Nggak mau lama, motor langsung dikirim ke Jl. Palmerah Barat, Jakarta Pusat, tempat showroom BMS berada. Diskusi dengan Ariawan, juragan BMS tak perlu lama.
Ari sapaan Ariawan, langsung menangkap keinginan anggota Polairud Polda Bangka-Belitung ini. "Inginnya sekadar tampilan beda dengan model klasik. Tapi, tetap menonjolkan dan sedikit sentuhan modern," jelas Ari.

Pertama, yang diubah bagian ekor dulu sesuai tuntutan motor cafe race. Rangka belakang sedikit dipapas karena standarnya agak panjang dan lebar. Setelah dipapas, lalu dibentuk ulang lagi disesuaikan dengan bentuk buntut yang dimau. Kemudian bodi belakang dibuatkan ekor. Bentuknya seperti ekor tawon. Terbuat dari bahan pelat.

Sedangkan tangki cukup pakai standarnya, tanpa ubahan atau kondom. Karena bentuk standarnya sudah match dengan model cafe racer yang dimau. Sokbreker depan memakai limbah CBR900RR. Makin menambah garang dengan dukungan setang yang perlu dicustom BMS.

Selain bodi, bagian lampu menjadi variasi yang menunjukkan modernitas BMW lawas ini. Lampu depan dan sein diganti dengan kepunyaan H-D.
Bayu memang tidak ingin ubahan yang drastis. "Namanya juga proyek pertama," selanya. Arm dibiarkan standar karena orisinalnya tidak menggunakan rantai tetapi dengan belt. Biar kenyamanan dan keamanan tetap baik.

Soal mesin juga sedikit mendapat sentuhan. "Saat masuk bengkel, kondisi mesin mati. Sehingga perlu service dan pengaturan kabel-kabel agar terlihat rapi. Untuk mesin dikerjakan di bengkel Autolube Motorsport di Meruya, Jakarta Barat," tambah Ari.

Soal pilihan warna, awalnya Bayu menginginkan hitam. "Tapi, enggak pas. Makanya dikasih pilihan putih strip hitam atau kuning dengan kombinasi striping hitam.
(motorplus-online.com)

Tidak ada komentar: